BANJARMASIN – Penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut berpengaruh terhadap harga bahan pangan. Salah satunya adalah ayam potong yang dijual di pasar-pasar tradisional. Berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin, harga ayam potong mencapai Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per ekor, kemarin (5/8). Harga ayam yang dinilai tinggi ini menuai keluhan dari para pembeli.

“Menurut saya, harga ayam potong masih mahal. Saya beli Rp40 ribuan per ekor. Beberapa hari sebelumnya, harga ayam potong paling mahal masih di kisaran Rp35 ribu per ekor,” keluh Indah, salah satu pembeli.

Sementara itu, Kacong, salah satu pedagang ayam potong tak menampik harga ayam memang sedang mahal. “Dapat dari pemasok harganya sudah mahal duluan. Jadi, terpaksa saya jualnya jadi lebih mahal. Itupun keuntungannya tipis sekali, yakni di kisaran Rp3 ribu hingga Rp5 ribu per ekor,” ujar Kacong.

Menurut Kacong, pasokan ayam juga tak sebanyak biasanya. “Sebelumnya, saya dapat jatah hingga 50 ekor ayam. Sejak dua hari ini, cuma dapat jatah dari pemasok antara 20 ekor sampai 30 ekor paling banyak. Mungkin karena sedang PPKM, kan daya beli masyarakat juga sedang turun, sehingga pemasok enggan menyediakan ayam potong dalam jumlah banyak,” sambungnya.

Namun demikian, harga ayam potong memang kerap berubah-ubah. “Harga ayam potong seringkali naik turun, tapi tetap diminati konsumen. Tapi, kalau harganya terlampau tinggi, konsumen bisa jadi enggan beli ayam potong,” tandasnya. (oza/bin/ema)