BATULICIN - Meski sudah banyak contoh kasus, tetapi penipuan dengan modus investasi masih saja terjadi. Yang terbaru adalah pasangan suami istri dari Tanah Bumbu yang berhasil memperdaya para nasabahnya dengan janji muluk keuntungan berganda.
Noorman Effendi dan Maria Sari adalah pasutri yang dalam sepekan terakhir ini menjadi perbincangan banyak orang, khususnya di Batulicin Tanah Bumbu. Betapa tidak, mereka berhasil menghimpun dana investasi dan kemudian melarikan diri dengan dana miliaran.
Kasus ini berawal saat Herman, warga Kuranji melapor ke Polres Tanah Bumbu. Ia mengaku telah ditipu Noorman Effendi dan Maria Sari. Ia ditawari investasi dengan keuntungan berlipat. "Misalnya Rp 1 juta, dalam waktu sebentar jadi Rp 1,3 juta," ungkap Kapolres Tanah Bumbu AKBP Himawan S Saragih, melalui Kasi Humas AKP Ibrahim Made.
Herman tergoda. Ia menanamkan modal di bulan Oktober tadi sebanyak Rp 75juta. Itu adalah uang tabungannya selama bekerja di perusahaan tambang. Noorman Effendi akan mengembalikan berlipat ganda pada pertengahan November 2021.
Seperti yang sudah diduga, di awal November, tiba-tiba Noorman Effendi dan Maria Sari menghilang. Pasangan suami istri yang tinggal di Batu Benawa Tanah Bumbu itu tak bisa dtemui lagi di rumah mereka.
Saat Herman melaporkan kasus ini, dia hanya menderita kerugian 75 juta. Tak dinyana, banyak korban lain yang juga terjerat oleh iming-iming keuntungan investasi.
Pengaduan warga yang masuk ke Polres Tanah Bumbu ada yang telah ditipu Rp 500 juta lebih. Konon ada juga mengadu ke Polda Kalsel dengan kerugian sekitar Rp 900 juta.
Apa yang membuat banyaknya korban yang tertipu?
Ternyata karena pasutri ini menjanjikan uang mereka akan diinvestasikan dalam proyek dan bisnis yang panas, yakni sarang burung walet, kelapa sawit dan tambang batu bara.
Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan sehari sebelum pasutri itu menghilang, Noorman Effendi sempat menawar truk. Katanya akan dipakai menambang di Kaltim. "Dia mau DP Rp 50 juta. Tapi saya waktu itu maunya tunai," ujarnya.
Beruntung, dia tidak berhasil diperdaya. Tetapi korban-korban lainnya segera panik saat mengetahui Noorman Effendi dan Maria Sari menghilang bersama uang investasi mereka.
Polisi yang menyelidiki kasus ini kemudian menemukan, Noorman Effendi dan Maria Sari bukanlah pemain tunggal. Mereka ternyata hanya penghubung untuk bandar dari bisnis investasi bodong ini.
Dua nama lain yang juga memainkan peran adalah Muhammad Fahri dan Normiati, pasutri lainnya yang menjadi kerabat mereka. Keduanya kemudian dibekuk di Jalan Pesantren. Tidak jauh dari Batu Benawa.
Namun, pertanyaan terbesarnya adalah dimana Noorman Effendi dan Maria Sari yang menjadi operator kasus ini? Di saat polisi sibuk melacak keberadaan mereka, tiba-tiba orang tua suami istri itu datang ke Polres Kotabaru. Mereka mengungkap tempat persembunyian sang anak. "Tidak tahan. Rumahnya dikepung warga," tutur Made.
Ternyata Noorman Effendi dan Maria Sari bersembunyi di Long Ikis, Kalitim. Buser Polres Tanbu di bawah komando Kasat Reskrim Iptu Wahyudi pun bergerak ke Kaltim. Dibantu Polres Paser, mereka berhasil mendeteksi rumah Noorman Effendi dan Maria Sari. Kedua pasangan suami istri ini ditangkap dan dibawa ke Tanbu pada Sabtu (6/11) tadi.
Saat penangkapan, polisi mengamankan banyak barang. Uang tunai Rp 70 juta. Beberapa laptop, hape, serta buku tabungan plus kartu ATM. Selain itu, dua mobil SUV putih dan hitam juga disita. "Berapa kerugian total, masih kami dalami," pungkas Made. (zal/by/ran)