BANJARBARU - Melandainya kasus Covid-19 membuat mobilitas masyarakat meningkat. Kondisi ini mulai menggairahkan dunia usaha, khususnya bisnis F&B (Food and Beverages) atau makanan dan minuman.

Owner Wadah Kawan, Putra Qomaluddin Attar Nurriqli mengatakan, meningkatnya mobilitas masyarakat mengakibatkan jumlah pengunjung di kafenya meningkat. "Alhamdulillah, (bisnis kafe) ada perkembangan," katanya.

Dia menghitung, jika dibandingkan sebelumnya jumlah pengunjung di kafenya di Banjarbaru meningkat 30 sampai 50 persen. Karena selain mobilitas meningkat, jam operasional juga dilonggarkan. Sebelumnya hanya sampai jam 8 malam, sekarang boleh buka hingga jam 10 malam.

Lebih lanjut Qomal menuturkan, di samping usaha yang sudah ada mulai menggeliat lagi, kini sejumlah pebisnis juga ada yang membuka usaha baru. "Karena perekonomian mulai membaik," tuturnya.

Bisnis yang terlihat menggeliat ujar dia yakni F&B (Food and Beverages) atau bisnis makanan dan minuman. Seperti, kafe, warung, restoran atau rumah makan.

Di sisi lain, seiring melandainya kasus Covid-19, perekonomian Kalsel memang terus membaik. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel melaporkan, ekonomi Kalsel triwulan III-2021 dibandingkan triwulan II-2021 (q-to-q) tumbuh 3,62 persen.

Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. "Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 11,13 persen," katanya.

Dia mengungkapkan, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan cukup tinggi lantaran didorong oleh periode puncak panen padi di Kalimantan Selatan.

Selain di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, Yos menyebut, pertumbuhan ekonomi tertinggi selanjutnya terjadi pada lapangan usaha konstruksi: pada triwulan III-2021 ini tumbuh hingga 7,78 persen.

"Lapangan ssaha pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan yang memiliki kontribusi besar juga mengalami pertumbuhan. Masing-masing 5,28 dan 3,31 persen," sebutnya.

Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 (y-on-y), BPS Kalsel mencatat juga tumbuh positif. Yakni sebesar 4,82 persen.

Yos menjelaskan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mencapai 12,71 persen. Serta, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 11,28 persen.

Sedangkan lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, serta jasa pendidikan, menurutnya mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,62 dan 1,43 persen.

Dia menyebut, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021, yang tertinggi berasal dari lapangan pertambangan dan penggalian sebesar 2,60 persen. Kemudian, industri pengolahan, 0,67 persen, dan konstruksi sebesar 0,38 persen.

Lalu bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I sampai III 2021 terhadap triwulan I sampai III 2020 (c-to-c)? Yos menjelaskan, secara kumulatif PDRB sampai dengan triwulan III-2021 Kalsel juga tumbuh sebesar 2,68 persen.

"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,47 persen," jelasnya.

Angka tersebut kata dia, diikuti lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 7,05 persen; real estate sebesar 5,26 persen; serta pertambangan dan penggalian sebesar 3,71 persen. (ris/ran/ema)