12 Kabupaten dan Kota di Kalsel tengah melaksanakan vaksinasi anak usai 6-11 tahun. Tapi tidak untuk Banjarmasin. Ibu Kota Kalsel ini, masih terus berjuang mencapai target vaksinasi lanjut usia (Lansia) sebesar 60 persen.

Tanpa capaian sebesar itu, Kota Banjarmasin hanya menjadi penonton. Ketentuan ini sendiri dituangkan dalam Inmendagri nomor 66 Tahun 2021. Selain mensyaratkan 70 persen vaksianasi pertama, syarat utama lain adalah 60 persen capaian vaksinasi lansia.

Lantas, berapa capaian vaksinasi lansia di Banjarmasin? Dari data Dinkes Banjarmasin per Selasa (11/1) tadi, dosis pertama masih berada di angka 44,73 persen. Itu artinya, jika ingin melaksanakan vaksinasi anak, pemko harus memenuhi sekitar 15,27 persen lagi vaksinasi lansia.

Percepatan vaksinasi lansia di Banjarmasin menjadi atensi Satgas Covid-19 Kalsel. “Hanya tersisa Banjarmasin yang belum. Saat ini sedang dikeroyok agar bisa terlaksana semua daerah di Kalsel,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim.

Dia mengungkapkan, dari data yang diterimanya dari Disdukcapil dan KB Kalsel, sasaran terbanyak vaksinasi anak bahkan ada di Banjarmasin. Jumlahnya sebanyak 69.608 anak, dari total 440.853 sasaran se Kalsel.

Sasaran tinggi berikutnya adalah Kabupaten Banjar sebanyak 59.855 anak, Tanah Bumbu sebanyak 39.595 anak, Tanah Laut sebanyak 39.063 anak. Paling sedikit ada di Kabupaten Tapin sebanyak 20.776 anak dan Balangan yang hanya 14.806 anak. “Sesuai syarat. Kalau tak bisa mencapai target vaksinasi lansia, tak bisa juga menyuntikkan vaksinasi untuk anak,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kalsel Roy Rizali Anwar meminta, Pemko Banjarmasin agar memlakukan percepatan vaksinasi lansia ini. “Kami (Satgas Covid-19 Kalsel) ingin segera terlaksana semua daerah. Segera petakan dan lakukan mikro planning agar bisa tercapai,” tegas Roy.

Dia tak ingin, lantaran tak bisanya tercapai cakupan vaksinasi lansia ini, malah menghambat program vaksinasi anak. “Melalui pemetaan akan bisa dilakukan tindakan strategis. Perlakuan lansia berbeda dengan usia lain,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan progres vaksin lansia yang lamban tak hanya di Banjarmasin. Namun persoalan ini terjadi hampir di seluruh daerah. “Persoalan ini tidak hanya terjadi di kota Banjarmasin saja. Tapi sudah menjadi persoalan nasional,” ujarnya.

Machli menyebut sejumlah faktor yang menjadi kendala karena adanya pemikiran bahwa para lansia memiliki banyak penyakit bawaan alias komorbid, yang bisa mengakibatkan komplikasi apabila menerima suntikan vaksin.

Lantas, apa yang saat ini bisa dilakukan ? Machli mengaku terus berupaya menggenjot vaksinasi dari pintu ke pintu, menyasar lansia bersama TNI, Polri hingga BIN. (mof/by/ran)