Terus melonjaknya kasus Covid-19 di Kalsel membuat Satgas Covid-19 Kalsel khawatir. Mereka mencemaskan dua hasil sampel warga Kalsel yang kemungkinan adalah varian omicron.

“Memang ada dugaan varian omicron sudah masuk ke Kalsel. Tapi kami masih menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS),” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim. Diungkapkannya, hasil sampel belum dikirimkan Kemenkes hingga kemarin. “Dugaan ini harus dipastikan dulu. Kami masih menunggu hasilnya dulu untuk memastikan secara pasti,” katanya. 

Lalu siapa dua orang yang diduga terpapar varian omicron ini di Kalsel. Muslim belum bisa mengungkapnya. Baik itu berasal dari mana maupun terpapar di mana. “Memang saat ini peningkatan kasus epicentrumnya ada di Banjarmasin,” imbuhnya. Kepala Dinas Kesehatan Kalsel itu menerangkan, kemarin saja penambahan kasus Covid-19 di Banjarmasin mencapai 167 orang. Tertinggi di Banjarmasin dibandingkan dengan daerah lain. Untuk diketahui penambahan kasus Covid-19 di Kalsel kemarin angkanya mencengangkan. Totalnya sebanyak 247 orang.

Meski demikian, Muslim menyampaikan, sampai saat ini keterisian tempat tidur di rumah sakit sangat aman. Yakni hanya 6,4 persen. “Yang paling penting, saat ini rumah sakit masih terkendali. Beda saat varian delta lalu yang membuat keterisian tempat tidur tinggi,” sebutnya.

Dia mengklaim, penambahan angka kasus yang terus tinggi beberapa hari ini, lantaran gencarnya dilakukan tracking dan testing terhadap kontak pasien Covid-19 saat ini. “Penambahan kasus ini karena masifnya pelacakan. Lebih baik ditemukan banyak agar menghindari potensi yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Melihat ketersediaan tempat tidur yang masih sangat aman. Dia menyebut, yang terpapar saat ini banyak yang bergejala ringan bahkan tak bergejala. “Mudah-mudahan tak terjadi lagi seperti varian Delta lalu. Masyarakat juga harus terus menerapkan prokes yang ketat,” pesannya.

Sementara, mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus yang besar, Pemprov dalam waktu dekat akan mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat di Banjarbaru. “Untuk di daerah, surat Gubernur sudah disampaikan agar semua kabupaten dan kota mengaktifkan tempat isolasi terpusat,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel, M Rudiansyah juga mengimbau masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan ketat, vaksinasi dan menjaga imunitas tubuh. Dikatakannya, prokes harus dijaga ketat lantaran sejak pertengahan Januari hingga awal Februari 2022 angka kasus Covid-19 meningkat pesat. “Di Kalsel yang awalnya nol, namun beberapa hari ini kasusnya cepat sekali naik. Sekarang angka kasus bisa 40 hingga 50 kasus per hari,” ujarnya.

Lonjakan kasus sendiri, menurutnya tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh adanya varian omicron. Atau ada sisa-sisa dari varian sebelumnya. “Untuk itu, kita semua agar tetap menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan. Serta melakukan vaksinasi agar gejala yang disebabkan lebih ringan, makan-makanan bergizi, menjaga imunitas tubuh serta jangan stres,” tutur Rudiansyah.

Gejala varian omicron hampir sama seperti flu lainnya. Seperti pilek, batuk, sakit kepala berat dan nyeri tenggorokan.“Jika memiliki gejala agar dapat isolasi mandiri dan melaporkan diri ke satgas atau puskesmas terdekat untuk mendapat bantuan obat-obatan dan vitamin,” terangnya.

Di sisi lain, Anggota Tim Pakar Covid-19 Kalsel, Hidayatullah Muttaqin menuturkan, masyarakat patut waspada dengan gelombang keempat Covid-19. Menurutnya, kasus konfirmasi Covid-19 harian Kalsel mengalami kenaikaikan 49 kali lipat dalam 10 hari. Yang mana hanya 5 kasus pada 25 Januari menjadi 247 kasus pada 4 Februari. “Waspada dengan gelombang keempat. Masyarakat harus semakin sadar pentingnya penerapan protokol kesehatan, khususnya memperkuat 5 M,” pesannya. (mof/ris/by/ran)