Peristiwa berdarah di warung malam terjadi. Lokasinya di Desa Parandakan Kecamatan Lokpaikat. Ada dua pelaku yang diamankan. Mereka melakukan pengeroyokan hingga menyebabkan lawannya tewas.
Kedua orang itu bernama Faturrahman (25) dan Muhammad Fakhrudin (26). Sedangkan korban bernama Ari, warga Kecamatan Bungur. Ia meninggal di lokasi kejadian, Selasa (15/3) sekitar pukul 01.30 Wita.
Kapolres Tapin AKBP Ernesto Saiser mengungkapkan, motif peristiwa ini, baik korban maupun tersangka, sama-sama dalam pengaruh minuman keras. “Perselisihan awalnya hanya karena rokok saja,” ucapnya, didampingi Waka Polres Tapin Kompol Winda Adhiningrum, Kabag Ops Kompol Faisal Amri Nasution dan Kasat Reskrim AKP Iksan Prananto, Rabu (16/3).
Dari perselisihan itu timbul perkelahian. Sebenarnya kedua tersangka sudah mencoba untuk meninggalkan korban menggunakan sepeda motor. Namun, didatangi korban yang langsung memukulkan balok kepada Muhammad Fakhrudin. Perkelahian pun kembali terjadi. “Hingga menyebabkan korban meninggal dunia di lokasi,” katanya.
Usai kejadian, pra reka adegan langsung dilakukan. Kedua tersangka mempraktikkan bagaimana proses awal pengeroyokan itu. Kasat Reskrim Polres Tapin AKP Iksan Prananto menjelaskan, pada pra reka adegen ada 7 tahap yang dilakukan. “Mulai korban memukul menggunakan balok kayu kepada tersangka utama, lalu tersangka kedua melakukan perlawanan, tapi tersungkur juga,” ucapnya.
Kemudian, tersangka utama melawan lagi. Ia memiting korban menggunakan kaki ke leher hingga tidak bisa melakukan perlawanan. “Saat itulah tersangka menusukkan senjata tajam ke perut sebelah kiri. Ada enam tusukan,” tuturnya.