Pertikaian berujung maut terjadi di Desa Mundar RT 2, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Hulu Sungai Tengah (HST), Sabtu (26/3). Muhammad Akram alias Amat (35) tewas ditangan TR (51), akibat luka sabetan parang di kepala. Polisi kini masih menunggu apa penyebab keduanya cek-cok dan berkelahi.

“TR masih kritis di rumah sakit. Belum bisa kita mintai keterangan apapun. Kondisinya masih lemah, banyak luka-luka juga,” kata Kasi Humas Polres HST AKP Soebagiyo, Senin (28/3).

Peristiwa berdarah itu bermula ketika Amat berada di rumah Samsul (saksi pertama), dia bercerita masalah keluarganya di sana. Kemudian, sekitar pukul 16.30 Wita, Amat pulang dan duduk di kursi bekas warung depan rumah Supandi (saksi kedua). 

“Di sana Amat sedang berbincang dengan TR, hingga terjadi adu mulut,” tambahnya. Cek cok itu sempat dilerai Supandi. TR pun pulang ke rumah. Sedangkan Amat masih bertahan.

Sekitar pukul 17.30 Witam, tiba-tiba Amat mendatangi TR ke rumahnya di Desa Mundar RT 2. Perkelahian tak terelakkan. Keduanya saling serang menggunakan senjata tajam. Amat tumbang dan TR dilarikan ke rumah sakit. Dia mengalami luka robek di kepala.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari insiden itu. Seperti dua bilah sajam jenis parang berbeda ukuran, panjang 55 cm dan 48 cm. Serta dua bilah sajam jenis pisau belati. (mal)