Mungkin ini kabar gembira bagi banyak orang tua siswa di Banjarbaru. Pasalnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bakal berakhir. Ya, PTM terbatas berpotensi besar digantikan dengan PTM penuh atau 100 persen. Artinya, sekolah dibuka tanpa pembatasan. Meskipun penerapan prokes dipastikan tetap dijalankan.
Peluang PTM penuh ini menyusul turunnya status level PPKM di Kota Banjarbaru. Yang semula bertengger di level tiga, kini statusnya sudah turun setingkat jadi level dua.
Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Lia Astuti, turunnya level PPKM memang sangat memengaruhi keputusan PTM terbatas. Sebab, di level tiga, PTM ujarnya meski dilakukan terbatas.
“Insya Allah sesudah libur Ramadan kita akan bersurat ke Wali Kota untuk mendapatkan persetujuan PTM secara penuh atau 100 persen,” kata Lia. Pengusulan ini katanya bukan tak berdasar. Selain status level PPKM yang sudah turun, ia mengklaim jika sejauh ini tak ada lagi ditemukan penularan kasus di lingkungan sekolah di Banjarbaru.
Selain nihilnya kasus penularan, cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun kata Lia juga jadi pertimbangan. Sebab, dari data mereka, saat ini capaian vaksinasi sudah nyaris 80 persen.
“Total cakupan kita sudah 79,50 persen, nyaris 80 persen. Ini cakupan tertinggi di antara daerah lain di Kalsel untuk kategori anak usia 6-11 tahun,” klaimnya.
Lantas kapan PTM penuh akan dicanangkan? jika melihat kalender akademik, maka Lia menyebut jika kemungkinan bisa diterapkan seusia masa libur Ramadan.
“Saat ini untuk libur puasa ramadan dimulai dari tanggal 2 sampai 30 April 2020. Sementara libur sesudah Hari Raya ada tiga hari yakni 3-7 Mei 2022, nah setelah ini kemungkinan bisa PTM penuh,” ujarnya.
“Ya semoga selama libur puasa ini sudah ada keputusannya kalau nanti bisa full turun ke sekolah, tidak terbatas. Kalau saya berharap bisa 100 persen,” katanya.
Senada dengan Fatma, Aida juga berharap demikian. Ia menilai jika PTM terbatas dirasa sudah cukup lama. Sehingga pembukaan penuh sudah sangat dinantikan oleh siswa maupun orang tua siswa.
“Kita sebagai orang tua juga mengikuti aturan atau prokesnya, lalu di sekolah juga cukup ketat. Jadi saya kira sudah layak saja kalau digelar PTM penuh. Apalagi ada jeda juga kan libur Ramadan,” ujarnya. (rvn/ij/bin)