PARINGIN - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi, khususnya hama wereng coklat di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Balangan.
Bersama petani, Dinas Pertanian turun langsung untuk memberikan pengetahuan kepada petani terkait cara penanganan hama wereng serta langsung membantu melakukan penyemprotan pengendalian OPT.
Kepala DKP3 Balangan, Ir Tuhalus menjelaskan, tujuan kegiatan ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk membasmi hama wereng coklat yang menghambat produktivitas padi.
“Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini, hama wereng coklat bisa mati. Artinya tidak ada lagi lahan petani yang diserang penyakit hama wereng coklat,” ujarnya.
Ir Tuhalus mengaku sudah melakukan upaya penanganan khusus terhadap penyebaran penyakit hama wereng coklat yang menyerang lahan petani, yakni dengan membagikan obat-obatan dan penyemprotan terhadap hama tersebut.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Balangan serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Ir Tuhalus mengucapkan terima kasih kepada pihak Pemerintah Provinsi Kalsel yang telah memfasilitasi petani dengan memberikan obat untuk pencegahan hama tersebut.
“Kami harapkan secepatnya petani menangani masalah pengendalian dan pemberian pestisida. Kami siap membantu,” kata dia.
Dikatakannya, salah satu penyebab timbulnya hama wereng coklat adalah karena petani sudah mulai beralih lagi ke benih lokal.
Pada kesempatan itu, Ir Tuhalus berharap para kepala desa bisa mengajak warganya untuk mencoba benih unggul karena selain produksinya tinggi juga tahan terhadap serangan wereng coklat.
Lebih lanjut, Ir Tuhalus beserta jajarannya berencana akan turun langsung ke beberapa lokasi untuk melakukan gerakan Garda yakni gerakan bersama pengendalian hama yang akan dimulai dari Desa Bungin, Kecamatan Paringin Selatan.
“Semoga permasalahan hama wereng ini cepat tuntas dan petani tidak mengalami kerugian. Obat-obat yang diberikan bukan hanya dari APBD bahkan juga dari provinsi dan obat-obatan tersebut sudah datang,” tutupnya. (mc/why)