Pemko Banjarbaru berencana kembali membangun embung penampung air di wilayah Cempaka. Embung dianggap Pemko dapat mereduksi potensi banjir cukup efektif. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru, Subrianto membenarkan soal penambahan embung tersebut.

Dijelaskannya, embung ini bakal dibangun di wilayah Gunung Kupang Cempaka. “Ini lokasinya di bagian hulu dari aliran di Kertak Baru. Jadi fungsinya penampung sebelum sampai ke bagian hilir,” katanya.  Dianggarkan senilai Rp5 miliar, tahun 2022 ini Pemko ujar Subri dalam tahap pengadaan lahan. Diperlukan lahan seluas 2-3 hektare untuk membangun embung anyar ini.

“Untuk tahun ini pengadaan lahan dulu, tahun 2023 baru pengerjaan fisiknya. Jika dibangun, embung ini jadi yang ketiga yang kita bangun di Cempaka, karena sebelumnya sudah ada dua embung yang difungsikan,” jelasnya. 

Disinggung soal pertimbangan memilih embung sebagai upaya menanggulangi banjir. Subri menjawab bahwa pembangunan embung di Gunung Kupang ini berdasarkan kajian pihaknya pada banjir parah beberapa tahun 2021 lalu.

“Memang ada beberapa opsi, tapi idealnya dan yang bisa kita lakukan dan direkomendasikan adalah penambahan embung berdasarkan kajian sebelumnya. Ini dapat mereduksi sekitar 50-60 persen banjir untuk daerah Kertak Baru,” katanya.

Dilanjutnya, banjir di Kertak Baru kelurahan Cempaka memang salah satu titik yang terparah. Sebab, di kawasan ini selain genangan banjir berpotensi cukup tinggi, pemukiman warga ujar Subrianto jadi masalah lainnya.

“Target kita dengan embung baru ini bisa meminimalisir dampak banjirnya, mungkin genangan masih berpotensi tetap ada jika intensitas lebat dan durasi lama, tapi kita optimistis tidak akan separah sebelumnya,” katanya.

Lantas apakah selama ini embung di Cempaka bisa berfungsi dan efektif? Subrianto menjawab bahwa pada dasarnya embung dapat membantu menampung dan mereduksi banjir agar tidak meluas, lama dan tinggi.

“Kita bisa lihat contohnya di Jalan HM Cokrokusumo, sebelum ada embung jalanan selalu tergenang cukup tinggi dan lama ketika hujan lebat turun, nah setelah ada embung memang masih ada genangan, tapi itu surut dan cepat reda. Persentase meminimalisirnya di angka 40-50 persen,” tuntasnya. (rvn/ij/bin)