Sejumlah pengunjung Taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru dibuat was-was. Pasalnya, beberapa sarang tawon yang berukuran cukup besar menempel di bagian atas Menara Air di taman tersebut.
Sarang-sarang tawon ini tampak menempel di bagian sisi dinding dari menara warna warni tersebut. Tampak, kawanan lebah ini juga terpantau beberapa kali terbang di sekitar sarangnya. Salah satu pengunjung, Aulia termasuk yang agak khawatir. Menurutnya, keberadaan sarang tawon memicu ketakutan tersendiri untuk ia yang memang cukup rutin membawa keluarganya bermain di taman ikonik ini.
“Memang sih sepertinya tidak terbang ke bawah atau menyengat, cuman merasa was-was saja jika sewaktu-waktu tawonnya menyerang. Semisal ada yang iseng melempar ke atas kan,” curhat warga Karang Anyar 1 ini.
Ia sendiri mengaku sudah cukup lama mengetahui keberadaan sarang tersebut. “Saya harap bisa dibersihkan atau ada solusinya gitu ya, biar tidak membahayakan pengunjung.”
Selain Aulia, kekhawatiran yang sama juga diungkapkan oleh Fadil, warga Mentaos Banjarbaru ini kini memilih membawa anaknya bermain tak mendekati area menara.
Ia pun juga berharap agar pemerintah atau pengelola taman bisa menindaklanjutinya dengan cepat. “Jangan sampai ada yang tersengat, lebih bijak dibersihkan saja kalau saya pikir,” harapnya. Terkait kondisi dan keluhan ini, Dinas Pertamanan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru memberikan tanggapannya. Dijelaskan bahwa sarang lebah di menara tersebut sebenarnya sudah pernah dibersihkan.
“Rutin kita bersihkan, terakhir tahun kemarin juga sudah dipapas. Tetapi memang tawon-tawon itu kembali bersarang di sana, tapi jumlahnya tak sebanyak dulu,” klaim Kepala Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Disperkim Banjarbaru, Sartono kemarin.
Ia menduga meski sudah dibersihkan berulang, kondisi kawasan menara dan taman yang rindang membuat lebah-lebah ini tak kapok untuk membangun sarang kembali. “Kalau kita lihat sepertinya habitatnya memang di sana, soalnya seusai dipapas, beberapa waktu kembali lagi, sedangkan membersihkannya juga tak mudah dan perlu waktu,” ceritanya.
“Karena ketika dibersihkan, lebah-lebah ini bakal mencari kemana-mana, nah kalau tidak dikosongkan bisa menyengat pengunjung, apalagi kawasan sana ramai,” katanya. Bahkan, petugasnya kata Sartono sempat ada yang turut jadi korban sengatan tawon ketika tengah memangkas pohon-pohon di kawasan taman tersebut.
“Memang itu kita agendakan ada dibersihkan ,tapi ya tadi harus diatur sedemikian rupa, karena kalau salah-salah malah bisa membahayakan,” katanya.
Dilanjutnya, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan adanya pengunjung atau warga yang tersengat. Meski begitu, ia tetap akan menaruh atensi terkait hal tersebut.
“Kita juga berharap apabila ada yang ahli di bidang ini mungkin bisa koordinasi dan membantu kami bagaimana mengatasinya agar tidak balik lagi,” tutupnya. (rvn/ij/bin)