Meski sudah ditetapkan menjadi Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalimantan Selatan, hingga kini belum ada kabar bagaimana arah pembangunan di Kota Banjarbaru akan dimulai.
Padahal menggantikan Banjarmasin menjadi IKP, Banjarbaru perlu ekstra siap dengan perencanaan ke depannya. Hal itu dinilai penting agar perpindahan ibukota tidak sia-sia. Terkait hal itu, Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor mengatakan, untuk melakukan pembangunan di Banjarbaru sebagai IKP, pihaknya akan berkonsultasi ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
“Kami dalam waktu dekat mencoba berkonsultasi ke Bappenas bagaimana kira-kira konsekuensi perpindahan ibu kota provinsi,” katanya. Dalam konsultasi itu, dia menyebut, pihaknya juga ingin mengetahui apa kontribusi pemerintah pusat dalam membangun Banjarbaru sebagai IKP Kalsel yang baru. “Supaya nanti kita tidak salah arah. Jangan sampai kewenangan pusat kita ambilalih,” sebutnya.
Perpindahan IKP sendiri ujar dia baru ditetapkan pada tahun ini, sehingga masih perlu waktu untuk membangun Kota Banjarbaru. “Pada prinsipsinya kalau jadi ibu kota, sarana dan prasarana harus mendukung status itu,” ujarnya.
Lalu bagaimana dengan persiapan Pemko Banjarbaru? Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarbaru, M Kanafi menyampaikan, hingga kini belum ada gambaran proyek IKP apa saja yang akan dibangun di Kota Idaman. “Belum ada gambaran, baik dari provinsi maupun pemerintah pusat,” bebernya.
Selain itu, dia menyebut, informasi adanya dukungan pembiayaan dari APBN untuk pembangunan infrastruktur sebagai IKP di Banjarbaru juga belum ada. “Karena penetapannya baru tahun ini, mungkin di tahun 2023 sudah ada,” sebutnya.
Secara arah pembangunan, menurut Kanafi, sebelum daerahnya ditetapkan jadi IKP Kalsel, Pemko sudah lebih dulu mulai mengembangkan kawasan-kawasan potensial lainnya. Sehingga tak sekadar terpatok di suatu titik, semisal kawasan perkotaan.
Disebutkannya, Pemko akan membangun sejumlah fasilitas layanan baru di beberapa daerah. Misalnya untuk di Cempaka, Sport Center lengkap dengan stadion megah sedang diusulkan dibangun.
Untuk kawasan perkotaan ujar Kanafi juga akan ada beberapa pembaharuan. Jalan Panglima Batur yang ikonik info akan dibangun pedestrian. Kemudian di Jalan A Yani direncanakan dibangun JPO (Jembatan Penyebarangan Orang).
“Nanti di Panglima Batur akan dibangun trotoar yang menarik, rencananya ada sekitar setengah kilometer di kiri kanan jalan. Untuk JPO itu yang pertama di Jalan A Yani km 34, di samping SPBU Coco,” rincinya.
Selain itu, untuk pengembangan kawasan Liang Anggang kata Kanafi juga ada beberapa program. Semisal sebagai lingkungan industri khusus dan beberapa hal terkait pengembangan industri lainnya.
“Pada dasarnya tidak ada pengembangan yang terlalu condong ke daerah tertentu, semisal di kecamatan tertentu, kita ingin semua bisa merata. Apalagi dengan rencana pemindahan status IKP, tentu kita harus lebih bersiap,” pungkasnya. (ris/by/ran)