Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin M Ramadhan mengakui, berdasarkan dari data pemerintah pusat, kasus Covid-19 secara nasional kembali mengalami peningkatan.
Kendati demikian, Banjarmasin bersyukur. Kota ini tidak ada peningkatan kasus paparan virus tersebut. “Angka kasus masih tidak mengalami peningkatan,” ungkapnya, (17/6) petang. Mengutip data yang dirilis Dinkes Banjarmasin, per tanggal 16 Juni 2022. Kasus aktif hanya 9 saja.
Rinciannya, isolasi mandiri 7 kasus, dan yang sedang menjalani isolasi di rumah sakit ada 2 kasus. Meski masih tergolong landai dan berada di PPKM Level 1, Ramadhan tetap mengimbau agar warga kota terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Terlepas dari adanya pelonggaran dibolehkannya melepas masker, bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan, bagi warga yang sehat. “Di sisi lain, upaya yang gencar kami lakukan melalui vaksinasi. Termasuk booster,” tekannya.
“Meski penularannya cepat, tapi tergolong ringan. Harapan kami, melihat tren peningkatan kasus yang ada, sebaiknya warga tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain melindungi diri kita sendiri, juga orang lain,” tutupnya.
Di sisi lain, rendahnya jumlah angka kasus positif di Kota Banjarmasin, juga diakui Anggota Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin.
Menurutnya, dalam 15 hari pertama di bulan Juni, Banjarmasin tercatat ada 10 kasus. Dan tidak ada kasus kematian yang dilaporkan. Kemudian, bila berdasarkan asesmen Kementerian Kesehatan RI, satu pekan terakhir hanya ada 0,56 kasus konfirmasi per 100 ribu penduduk. “Tingkat positivitas juga rendah, hanya 0,59 persen,” katanya.
Hal itu diungkapkannya bukan tanpa alasan. Mengingat adanya tren kenaikan kasus di tingkat nasional, satu bulan setelah liburan panjang hari raya Idulfitri. “Dan telah terdeteksinya sub varian baru BA.4 dan BA.5 yang lebih menular dari varian Omicron,” tuturnya.
Diduga, tren lonjakan dalam dua pekan terakhir adalah kombinasi dari masuknya kedua sub varian tersebut dari luar negeri. Di tengah peningkatan mobilitas penduduk baik lokal, antar daerah dan antar pulau, serta lintas batas negara.
Disinggung perlunya langkah mitigasi yang dilakukan, Muttaqin menyarankan agar pemko kembali menekankan kepada masyarakat, instansi pemerintahan dan swasta, serta tempat lainnya agar disiplin dengan protokol kesehatan. (war)