Hamdani diterkam buaya ketika sedang mandi. Warga sempat melihat beberapa ekor predator menyeret raga pria malang itu ke dalam sungai. Insiden ini terjadi pada Minggu (19/6), sekitar pukul 16.30 Wita di bantaran Sungai Kusambi di Desa Maju Bersama Kecamatan Batulicin.

“Di sana, warga memang biasa mandi di sungai pada pagi dan sore hari,” ujar Kapolres Tanah Bumbu AKBP Tri Hambodo melalui Kasi Humas AKP H Ibrahim Made (20/6). 

Saksi mata juga sempat melihat seekor buaya melintas. Membawa pakaian Hamdani. Gegerlah seisi desa. Tim SAR gabungan langsung turun mencari. Jam 19.30, jasad Hamdani sempat terlihat di permukaan air. Dikelilingi beberapa ekor buaya, lalu dibawa lagi ke dalam air.

Sekitar pukul 22.38, tim melihat lagi. Sekitar 1,5 kilometer dari titik lokasi awal. Dibantu warga desa, buaya-buaya itu dihalau. Melempar dengan batu hingga memukul dengan kayu.

Ketika buaya memilih pergi, barulah jenazah bisa diselamatkan. “Jasadnya masih utuh. Tapi sekujur tubuhnya penuh luka gigitan,” tambah Made. Keluarga meminta Hamdani tidak diautopsi. Agar segera bisa diurus di rumah duka. Pasca kejadian, polisi membuat larangan lisan mandi di sungai.

Kades Maju Bersama, Warno mengatakan, sungai yang melintasi desa mereka memang dihuni banyak buaya. Warga sudah biasa melihat mereka melintas. “Tapi biasanya tidak mengganggu,” ujarnya. Desa juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). “Bagaimana caranya, supaya kasus serupa jangan terjadi lagi,” ujarnya.

Mengganasnya mereka diperkirakan lantaran habitat dan sumber makanannya sudah terganggu. (zal/gr/fud)