Dua hari setelah peristiwa pembobolan sebuah Toko Emas Ratna di Jalan Sudimampir Kelurahan Kertak Baru Ilir, Banjarmasin Tengah, pelaku akhirnya tertangkap Kamis (15/5) dini hari.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian menyampaikan informasi tersebut melalui grup media. “Alhamdulillah rekan-rekan, pelaku bobol toko emas Sudimampir terungkap,” tulisnya dalam pesan grup wartawan.
Penelusuran Radar Banjarmasin, bahwa ada dua orang yang diamankan tim Macan Satreskrim Polresta Banjarmasin, dibantu Resmob Polda Kalsel. Keduanya dikabarkan dibekuk hendak kabur di Simpang Tiga Nusa Indah, Kecamatan Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Dua pelaku adalah Rizki Akrimi alias Angking (18) warga Kelayan A Banjarmasin, dan Rahmatillah (39) alias Atung warga Belitung Darat Banjarmasin Barat. Angking diketahui adalah residivis. Dia pernah ditangkap Satreskrim Polresta Banjarmasin karena kasus pembobolan toko mebel sewaktu usianya masih di bawah umur.
Usai ditangkap di kawasan Bati-Bati, pelaku digiring ke Banjarmasin. Sebelum diperiksa ke Polresta Banjarmasin, keduanya digiring ke tempat tinggal Atung di Simpang Pilot Belitung. Di sana polisi menemukan barang bukti yang dikubur di bawah kolong rumah warga sekitar. “Rencana sesuai petunjuk pimpinan, besok press release,” ucap Thomas.
Kasus pembobolan Toko Emas Ratna ini terjadi Selasa (16/5) dini hari. Korbannya David Limantara langsung memberikan laporan ke Satreskrim Polresta Banjarmasin. Korban melaporkan barang yang hilang mencapai 2 kg emas terdiri dari gelang, kalung, dan anting.
Toko Emas Ratna posisinya bersisian dengan gerbang besar Pasar Sudimampir. Hanya berjarak beberapa meter dari ruas jalan di kawasan Kelurahan Kertak Baru Ulu.
Seusai membuat laporan di Polresta Banjarmasin, pemilik toko mengarahkan agar upaya konfirmasi langsung ke penyidik saja. Namun seperti halnya pemilik toko, pihak kepolisian pada hari itu juga belum memberikan keterangan resmi.
Di TKP, toko yang dibobol maling tampak dipasangi garis polisi. Sebelumnya, polisi dari toko tampak membawa sejumlah benda yang sudah dibungkus plastik transparan berlogo Polri. Besar dugaan, itu adalah barang bukti yang diamankan dari TKP. Masih dari informasi yang dihimpun, barang bukti dibawa berupa sejumlah mata gerinda beserta palu.
Lantas, kapan peristiwa pembobolan toko emas itu terjadi? Ketika itu belum ada yang mengetahui. Menurut keterangan pedagang di sekitar, baru tahunya Selasa pagi. “Saat itu, sekitar pukul 09.00 Wita. Kondisinya masih sepi. Cuma ada pemilik toko yang terlihat termenung di depan tokonya. Wajahnya tampak sedih,” kata Rusmila, seorang pedagang.
Sekitar satu jam kemudian, polisi datang ke lokasi. Dari situ, Rusmila mendapat kabar bahwa toko emas telah dibobol pencuri. “Saya dengar yang raib itu emas. Mungkin ada uang juga. Tapi tidak tahu berapa banyak,” ujarnya.
Melihat dari TKP, tak tampak adanya kerusakan di pintu toko yang terpasang rolling door itu. Entah dari mana, si pencuri bisa masuk. Lagi-lagi belum ada yang tahu.
Bila mendengar penuturan Rusmila, aksi pencurian alias pembobolan toko di kawasan tersebut sebenarnya tak hanya terjadi sekali. Tapi sudah cukup sering. Rusmila menceritakan informasi yang didengarnya, pelaku diduga membobol toko dengan cara masuk dari bagian atas atau plafon toko. “Dulu, toko seprai di sebelah juga kebobolan. Pelakunya masuk dari atas plafon,” bandingnya.
Aksi pembobolan toko emas itu sontak membuat lebih waspada pemilik toko emas di kawasan sekitar. Contohnya, Haji Sugi.
“Biasanya ketika toko tutup, saya tidak membawa pulang emas-emas yang dijual. Tapi setelah kejadian ini dibawa saja untuk antisipasi,” pungkasnya.(lan/az/dye)