Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru segera dibangun. Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR Kalsel, Ryan Tirta Nugraha mengatakan, proyek itu sudah memasuki tahap lelang. “Jadi kemungkinan Juni sudah mulai dibangun,” katanya, (18/5).

Proyek ini dikerjakan dalam skema tahun jamak. Pada 2023 dialokasikan anggaran Rp80 miliar, kemudian tahun 2024 Rp41 miliar. “Ini hanya untuk gedung utama dan beberapa sarana pendukung,” jelasnya. Luas keseluruhan tanah di kompleks masjid itu mencapai 11 hektare. Sedangkan luas bangunan masjid mencapai 4 ribu meter persegi dengan daya tampung 3 ribu jemaah. 

“Untuk desainnya berbentuk limas, dengan sirkulasi udara dan pencahayaan terbuka,” ujar Ryan. Pada Desember 2022 lalu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor meletakkan batu pertama di lokasi itu. Sahbirin berharap, masjid ini bisa memberikan manfaat bagi umat. Tidak hanya menjadi tempat ibadah yang nyaman, tapi juga untuk dakwah, pendidikan, dan ekonomi masyarakat. “Alhamdulillah, pembangunan masjid yang begitu dirindukan dan didambakan dapat diwujudkan,” katanya. 

Gubernur meminta doa para ulama dan masyarakat agar pembangunan masjid ini lancar dan cepat selesai. Terkait pemilihan nama Syekh Muhammad Asyad Al-Banjari, ia menuturkan, hal itu diputuskan melalui rapat bersama sejumlah ulama. “Ini salah satu bentuk penghormatan kepada Datu Kelampayan,” tuturnya. Syekh Arsyad atau Datu Kelampayan adalah ulama besar dari Martapura yang berperan besar dalam penyebaran Islam pada abad ke-18. 

Datu Kelampayan adalah pengarang Sabilal Muhtadin, kitab fikih yang menjadi rujukan muslim di Asia Tenggara dan Mesir. (ris/gr/fud)