Sering terjadi kebakaran di Banjarmasin menyebabkan alokasi dana bantuan musibah kebakaran sudah banyak tersalurkan. Tambahan anggaran diperlukan. Itu sudah disampaikan ke Komisi IV dalam rapat, Senin (31/7) lalu.

Nilai yang diusulkan sebesar Rp1,7 miliar untuk 300 KK. Angka sebesar itu diusulkan mengacu pada situasi saat ini. Penyaluran bantuan kebakaran hingga pertengahan tahun ini, sudah melebihi bantuan keseluruhan tahun sebelumnya. Dana yang dianggarkan 2023, jumlahnya Rp350 juta. Semua sudah digunakan untuk membantu korban kebakaran.

Kalau mau dibandingkan, terjadi 59 kebakaran pada tahun 2022. Korbannya 240 KK atau 717 jiwa. Sementara hingga Juli tahun 2023, sudah terjadi 35 kebakaran dengan korban 207 KK atau 692 jiwa. 

“Kalau kurang, kami pinjam dulu dengan penyedia. Yang penting bantuan korban terpenuhi dulu. Mudahan disetujui,” ucap Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Limjamsos), Amrullah, Kamis (3/8) pagi. Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk beras, mi instan, teh, gula, kopi, susu, sarden, dan minyak goreng. Kemudian pakaian, popok bayi, serta peralatan dapur seperti kompor dan lainnya.

Menurut Amrullah, bantuan terhadap korban kebakaran sebenarnya tidak hanya datang dari Dinsos saja. Tapi, juga dari dinas lainnya seperti BPBD, Dinas Pertanian, dan sebagainya. Saling dukung membantu para korban selama masa di pengungsian.

“Kami (Dinsos, red) berikan bantuan logistik, seperti sandang dan pangan untuk para korban kebakaran,” jelasnya. Untuk pengadaan dapur umum selama tiga hari, sambung Amrullah, hanya akan dibuka jika korban bencana kebakaran melebihi 50 jiwa. “Kami pun berharap usulan tersebut dapat dipenuhi,” tuturnya.

Kapan bantuan biasanya disalurkan? Menurut Amrullah, hanya dalam waktu 1×24 jam, petugas Dinsos akan turun ke lokasi untuk menyerahkan bantuan tersebut. Jangan sampai para korban mengalami kekurangan makanan atau pakaian.

“Hanya saja yang kami inginkan jangan terlalu besar perubahan anggarannya. Karena ini konteksnya bantuan sosial, tetap perlu kesiapan anggaran,” ujarnya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Mathari menilai usulan tambahan anggaran bantuan korban kebakaran dari Dinsos adalah hal yang wajar. Musibah kebakaran tidak bisa diprediksi. Siapapun tentu tidak ingin itu terjadi.

“Tetap harus ada hitung-hitungannya. Dasar hitungannya belajar seperti tahun sebelumnya. Kalaupun ada tambahan, tidak terlalu besar. Tapi tetap harus ada uang yang disiapkan dalam keadaan darurat,” ujar politisi PKS ini.

Menurutnya, akan menjadi lucu jika hanya lantaran dana bantuan habis, lantas Pemko Banjarmasin tidak turun ke lokasi kebakaran untuk membantu para korban kebakaran. “Nanti kita lihat dan menyesuaikan keuangan daerah,” pungkas Mathari.(gmp/gr/dye)