Proyek pile slab kembali dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kelurahan Paliwara. Siring tersebut berfungsi sebagai jalan, sekaligus tanggul pencegah abrasi sungai Negara agar tidak longsor.
Dari pengamatan wartawan koran ini Kamis (3/8), terlihat aktivitas pekerja memasang balok dari pohon kelapa di sekitar RT 5 sampai 6 Kelurahan Paliwara. Kayu dari batang kelapa tersebut digunakan sebagai pendukung struktur dalam pembangunan siring yang sempat di-blacklist pihak Dinas PUPR tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten HSU, Amos Silitonga menyampaikan proyek Siring Paliwara kembali dilanjutkan, dan sudah lebih sepekan ini aktivitas di sekitar proyek berjalan. Sumber dana yang digunakan dari APBD 2023 dengan nilai lebih dari Rp8 miliar.
Ada perubahan dari desain awal. Mengingat desain awal posisi badan jalan siring lebih rendah. Sementara pada desain terbaru, sejajar dengan badan siring sebelumnya.
“Ada dua proyek yang berjalan dan akan berjalan. Siring Paliwara, dan pembangunan siring di Kelurahan Kebun Sari akan dilaksanakan. Ini salah satu proyek strategis daerah yang dilaksanakan pihak Bidang Bina Marga PUPR HSU,” jelasnya.
Kabid Bina Marga, Ibnu Maulana mengatakan pembangunan siring ini juga menjadi salah satu lokasi wisata nantinya.
“Jika selesai nantinya, siring ini bisa menjadi tempat tongkrongan warga. Bahkan lokasi berjualan warga, seperti siring-siring yang telah ada di daerah ini,” ungkapnya.
Warga sekitar proyek, Fahri menyampaikan terima kasih kepada Dinas PUPR karena kembali melanjutkan proyek Siring Paliwara yang sempat dihentikan. Kontraktor sebelumnya dinilai gagal dalam menyelesaikan kontrak proyek yang disepakati dengan pemerintah daerah.
“Lebih satu tahun proyek ini tidak dilanjutkan. Sekarang sudah dikerjakan lagi. Siring ini penting, sebab jadi akses dan juga penahan abrasi sungai yang kerap longsor,” ucapnya.(mar/al/dye)